Abu Bakar Ba'asyir Menolak Ditahan di Solo

Kedai Kuncai - Terorisme kasus teroris Abu Bakar Ba'asyir menolak dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan di wilayah Solo, Jawa Tengah. Hal itu diungkapkan Ba'asyir kepada keluarga dan pengacara setelah mendengar wacana transfernya ke Solo oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacuddu.

"Saya mengkonfirmasi kepada Ustaz Abu, Abu mengatakan bahwa saya tidak ingin dipindahkan ke Solo, tapi jika saya dipindahkan ke tahanan rumah, saya akan melakukannya," kata pengacara Ba'asyir Guntur Fattahillah meniru pidato Ba'asyir di RSCM pada hari Kamis (1 / 3).

Guntur mengatakan bahwa penahanan tahanan Ba'asyir tidak mengubah situasi. Menurutnya, Ba'asyir belum pernah merasakan keadaan sejumlah penjara di Indonesia seperti Gunung Sindur dan Nusa Kambangan.

"Rata-rata sudah dirasainnya. Kalau tahanan rumah bisa diobati oleh istri dan anak-anaknya, bedanya di sana," kata Guntur.

Menurut Guntur, Ba'asyir telah mengajukan tahanan rumah sejak pemerintahan kedua Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tapi pengajuannya, kata Guntur, tidak jelas sampai sekarang.

"Kami sudah mengajukan tahanan rumah tapi belum ada tanggapan," katanya.

Guntur mengaku belum menerima surat dari pemerintah terkait wacana pengalihan lokasi penahanan kliennya.

"Jika ada perkembangan terakhir dari ustaz yang akan dipindahkan ke tahanan rumah di wilayah Solo, kami bersyukur, terima kasih kepada tokoh politik dan pemerintah," katanya.

Baasyir menjalani perawatan di RSCM, Kamis (1/3). Dokter mengatakan kondisi kesehatan Baasyir membaik, namun masih ada pembengkakan di kaki. Rencananya, pendiri Pondok Pesantren Al Mu'min, Ngruki, Solo, pihaknya akan kembali melakukan perawatan di RSCM pada 8 Maret 2018.