Kedai Kuncai - Yulia Skripal, putri mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal, dilaporkan telah meningkatkan kondisinya. Rumah sakit yang merawatnya mengatakan, wanita berusia 33 tahun itu telah melewati masa kritisnya.
Yulia dan ayahnya dirawat di rumah sakit hampir empat minggu setelah terkena serangan racun saraf di Salisbury. Meskipun Yulia telah menunjukkan perkembangan positif, itu tidak berlaku untuk ayahnya. Sergei Skripal masih dalam kondisi kritis tetapi stabil.
Dokter rumah sakit mengatakan Yulia Skripal telah merespon dengan baik perawatan medis yang diberikan kepadanya, tetapi harus terus menerima perawatan dari ahli klinis 24 jam sehari.
"Saya ingin mengambil kesempatan ini untuk mengucapkan terima kasih kepada staf Rumah Sakit Salisbury District lagi untuk menyediakan pasien dengan perawatan berkualitas tinggi ini selama beberapa minggu terakhir," kata Dr Christine Blanshard, Direktur Medis untuk Salisbury District Hospital.
"Saya sangat bangga dengan staf garis depan kami dan semua orang yang mendukung mereka," tambahnya seperti dikutip oleh BBC, Jumat (30/3/2018).
Sementara itu, polisi Inggris telah menempatkan lingkaran di sekitar area bermain anak-anak di Montgomery Gardens dekat rumah Skripal.
"Petugas akan melakukannya sebagai tindakan pencegahan," kata Asisten Wakil Komisioner Dean Haydon.
Skripal dan putrinya dirawat di rumah sakit pada 4 Maret setelah ditemukan ambruk di bangku di pusat perbelanjaan Maltings di Salisbury. Polisi Inggris telah menganggap kasus ini sebagai upaya pembunuhan.
Pada hari Rabu, polisi mengatakan Skripal pertama kali melakukan kontak dengan ahli saraf di rumahnya di Salisbury. Tes forensik menunjukkan konsentrasi tertinggi ditemukan di pintu depan.
"Zat saraf yang sama juga ditemukan di lokasi lain di Salisbury tetapi dalam konsentrasi yang lebih rendah," kata polisi Inggris.
Pemerintah Inggris menuduh Rusia terlibat dalam serangan itu, sebuah klaim yang ditolak Moskow.
Perdana Menteri Theresa May mengatakan bahan kimia yang digunakan telah diidentifikasi sebagai bagian dari zat saraf yang dikembangkan oleh Rusia, yang dikenal sebagai Novichok.
Menanggapi insiden itu, Mei mengumumkan serangkaian sanksi termasuk pengusiran 23 diplomat Rusia. Sebagai tanggapan, Kremlin mengusir diplomat Inggris dan menutup British Council di Rusia.
Kemudian lebih dari 20 pemerintah mengusir para diplomat di negara mereka, termasuk Amerika Serikat (AS) yang mengusir 60 diplomat Rusia. Peristiwa ini diyakini sebagai pengusiran kolektif terbesar perwira intelijen Rusia dalam sejarah. Sebanyak 130 diplomat Rusia diusir dari 27 negara.
Sebagai pembalasan, Rusia akan mengusir 60 diplomat dan konsulat AS di St. Petersburg akan ditutup.
0 comments:
Posting Komentar